Mekanisme transmisi tingkat bunga
Anggota :
Novice Lebrie Sagilitany (25211246)
Arinda Pramesti (29211380)
Rina Mardiani (26211221)
Mekanisme transmisi tingkat suku bunga 1
Modal
merupakan perpindahan dana dari masyarakat, unit bisnis, dan pemerintah ke bank
atau lembaga keuangan lainnya. Dalam hal ini, bank menjadi kreditur dalam titik
perputaran dana. dana yang telah diterima dari masyarakat akan digunakan untuk
menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Dalam hal ini
masyarakat yang kekurangan dana mempunyai alternatif untuk meminjam dana dari
bank. Begitupun sebelumnya masyarakat yang kelebihan dana akan menyimpan dana
ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Masyarakat yang meminjam dana dibebankan
bunga sebagai harga dana yang dipinjam. Jadi, tingkat bunga adalah harga dari
pinjaman.
Suku
bunga memperngaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga untuk meminjam uang
di bank. Makin rendah suku bunga, maka semakin tinggi keingnan masyarakat untuk
meminjam uang di bank. Seseorang atau rumah tangga akan meminjam uang di bank
saat mereka ingin membeli sesuatu dengan memilih untuk menarik kredit atau
pinjaman janga panjang. Semua kegiatan itu berujung pada kegiatan konsumsi.
Pada
perusahaan peminjaman ini dimaksudkan untuk memenuhi kegiatan investasi dan
konsumsi. Dalam kegiatan investasi perusahaan biasanya membandingkan tingat
suku bunga di bank dengan pasar modal. Jika tingkat suku bunga di bank lebih
rendah perusahaan akan memilih untuk meminjam uang di bank untuk berinvestasi
kembali.. Sedangkan jika tingkat suku bunga di bank lebih tinggi perusahaan
akan lebih cenderung menerbitkan obligasi atau saham. Dalam kegiatan konsumsi
perusahaan akan menambah pinjaman yang sebelumnya untuk digunakan sebagai biaya.
Biaya tersebut sebagian digunakan untuk kegiatan oprasional perusahaan yang
akan menghasilkan keuntungan. Sebagian lagi digunakan untuk membayar gaji
karyawan. Karyawan tersebut menggunakan gajinya untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Suku bunga memperngaruhi tingkat pengambilan
hipotek. Pengambilan hipotek bisa dengan mengakumulasi hipotek yang sebelumnya
atau dengan mengambil hipotek baru. Mengakumulasi hipotek sebelumnya biasanya
dilakukan untuk pendapatan pribadi untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri. Selain itu, juga digunakan untuk modal properti
yang nanti keuntungannya dipakai untuk konsumsi. Kalau mengambil hipotek baru,
biasanya digunakan untuk permintaan New
Housing, untuk investasi. Jika suku
bunga lagi tinggi, maka masyarakat akan cenderung lebih menggunakan uangnya
untuk ditabung di bank, yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan konsumsi
juga.
Mekanisme transmisi tingkat suku bunga3
Tingkat suku bunga mempengaruhi
nilai tukar. Nilai tukar adalah
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata
uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9). Kenaikan nilai
tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan
nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing.
Saat
nilai tukar mengalami apresiasi, harga impor dalam negeri akan menurun sehingga
permintaan impor akan mengalami kenaikan. Harga ekspor dalam negeri akan
meningkat sehingga permintaan akan ekspor akan menurun.
Saat
nilai tukar mengalami depresiasi, harga impor dalam negeri akan meningkat
sehingga permintaan impor akan menurun. Harga ekspor dalam negeri akan menurun
sehingga permintaan ekspor akan meningkat. Kedua hal tersebut akan bertemu di
neraca pembayaran.